Kamis, 31 Maret 2011

BAHASA DAERA PAPUA DI AMBANG KEPUNAAN


BAHASA DAERAH PAPUA DI AMBANG KEPUNAAN
Pembaca budiman,
Saudara-saudari, kaum muda-mudi marilah patut kita ketahuai bahasa adalah suatu ciri khas yang berada didiri manusia yang tidak perna terlepas dari kehidupan sosial. Bahasa adalah alat komonikasi yang paling ampu di dunia ini, dengan komonikasi manusia saling mengenal satu sama lain, dengan bahasa manusai saling berinteraksi, dengan bahasa kita bisa digunakan untuk alat tukar menukar perdangagan ekonomi dan sosial.
Kita telah mengetahui bahasa adalah alat komonikasi, dengan bahasa kita bisa mengangkat jati diri kita, dengan bahasa kita bisa mengangkat budaya kita, dengan bahasa kita bisa mengangkat eksistensi suku kita, sebab bahasa sebagai pengantara untuk berkomonikasi antara lawan arah antara dua orang atau sekelompok masyarakat penguna bahasa itu sendiri.
Saudara-saudari pada akhir-akhir ini yang terjadi adalah banyak orang asli papua  terutama di kalangan para muda-mudi yang banyak melupakan identitas diri alias bahasa daerah sendiri, hal ini banyak sekali ditemukan dikalangan pemuda terutama di kampus ketika disuru “coba anda ngomong dalam bahasa daerah kamu” apa balasan dari mereka, yang mereka akan katakana “saya tidak tahu” kemudian ditanya bahasa apa saja yang kamu tahu kata mereka yang hanya mereka tahu hanya bahasa Indonesia. Hal ini sangat aneh atau disayangkan pemuda-pemudi zama sekarang tidak mementingkan bahasa daerah yang disebut sebagai identitas daerah atau identitas sukunya sendiri mereka lebih cenderung mementingkan berkomonikasi dengan bahasa indonesia.
Mengapa bisa terjadi demiakian? Hal-hal ini terjadi karena faktor lingkunga di mana muda-mudi mereka tinggal. Banyak  fenomena yang terjadi sepertinya, di rumah banyak orang tua yang berkomonikasi dengan bahasa Indonesia sehingga anak pun ikut imbas dari orang tua dan  pada akhirnya anak pun ikut berkomonikasi dalam bahasa Indonesia. Dilingkungan atau kalanga  anak remaja banyak yang menyukai berkomonikasi dalam bahasa Indonesia sehingga mereka mengabaikan bahasa daerah mereka sendiri. Dampak dari semuanya itu para pemuda zaman sekaran dan yang akan datang bisa melupakan bahasa daerah hal ini akan sangat disayangkan apabila terjadi dikemudian hari.
Para muda-mudi perlu ketahui bahwa faktor budaya luar sangat kuat dalam arti pengaruh luar yang banyak membawa pergeseran budaya dalam hal ini yang paling utama adalah bahasa daerah di papua yang sekarang tinggal di ambang kepunaan. Salah satu dosen Universitas Cenderawasih dan sekaligus sebagai pakar bahasa bernama Dr. Kris Fakiudil, beliau mengatakan bahasa daerah di papua beberapa tahun ke depan akan puna karena melihat banyak kaum wanita dan pria biasa mengunakan bahasa resmi ketimbang mengunakan bahasa daerah dalam berkomonikasi.
Saudara-saudari kaum muda-mudi penerus bahasa daerah dan generasi muda papua patut kita ketahui bahasa daerah sangat penting, eksistensi bahasa daerah perlu dijaga dan perlu dilestarikan agar menghindari dari kepunaa bahasa daerah. Bahasa daerah bukan hanya untruk berkomonikasi bahasa daerah juga sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa papua, maka kita sebagai pemuda harus menjaga melestarikan bahasa daerah dan perlu dijunjung tinggi bahasa daerah kita di papua tercinta ini.

Sabtu, 19 Maret 2011

Sport